Aku Terluka, Apa Kamu Dengar?

12:02 AM



Kamu harus tahu, kamu sangat anggun hari ini. Satu yang paling anggun. Mata mereka tak berpaling darimu. Aku risih melihatnya. Ah, rasanya aku harus berkaca. Aku lah yang paling terpana melihat keanggunanmu hari ini. Terpana sekaligus merana.

Merana karena kamu, gadis yang paling kucintai dengan tulus selama ini.

Kamu.

Berdansa.

Dengan.

Pria.

Lain.

Ah, sudah bukan hakku memang. Rasanya aku belum bisa lepas dari masa-masa ketika kita bersama. Seakan-akan kamu masih milikku. Hanya saja, aku sedang meminjamkannya kepada orang lain.

Aku berharap begitu.

Aku terluka, apa kau mendengarnya? Dia menggandeng tangan kemudian merengkuhmu erat. Kamu pun tak menolaknya. Aku tak pernah melihat senyummu sebahagia ini.

Kalau aku lebih keras, apa kau akan mendengarnya? Aku terluka. Maukah kamu berbalik sebentar dan tersenyum padaku? Aku tidak mau, dan tidak akan pernah bisa melihat kalian berdua berdiri di sana saling melempar tawa. Berada di belakangmu saja aku sudah cukup terluka.

Ya, aku memang tak pernah mengucapkan kata-kata yang seharusnya aku ucapkan. Terjebak dalam zona pertemanan selama hampir lima tahun tentu bukan hal yang mudah untukmu. Terombang-ambing dalam kepastian, antara memiliki atau tidak. Aku tau ini terlambat, tapi aku berharap aku mengatakan betapa aku mencintaimu sedari pertama kali melihatmu.

Seharusnya hal itu sudah kulakukan, setidaknya sebelum kamu memutuskan untuk menerima lamarannya.

--Ini terinspirasi dari One Direction-More Than This ehe.

You Might Also Like

0 komentar