Diari Sebelas Januari

I always think i’m inexperienced. Well, in fact, i am! Dibanding orang-orang di tingkatku, tentu saja aku belum mencicipi banyak hal, apalagi masih minim pengalaman hidup hihi. Tapi alih-alih membawanya jadi alasan untuk tidak bisa apa-apa, aku selalu berusaha untuk mencari cara untuk meningkatkan pengalamanku. Dan yang kali ini aku lakukan (dan mungkin teman-teman Instagramku sudah tau): ikutan Paragon Internship Program! Saat ini, aku sudah melewati minggu ke-9 magang di PT Paragon Technology and Innovation (famous as your favourite beauty brands: Wardah, Emina, Makeover) melalui program Kampus Merdeka yang dirintis Kemendikbud. Sebenarnya, aku sedang mempersiapkan tulisan juga tentang perjalananku selama mendaftar program Magang Merdeka yang lagi hits ini, but let’s talk about it later! Kali ini, aku mau cerita-cerita tentang kegiatan magangku selama ini!

Kalau ditanya gimana first impression magang di Paragon, my first answer will be: IT’S VERY EXCITING! Buat aku, semua hal yang aku hadapi di sini tuh baru banget! Terutama, ini kali pertamaku bersinggungan dengan perusahaan FMCG, bahkan salah satu yang paling besar di Indonesia! Sekitar dua minggu pertama dan masih berkenalan dengan job desc, atau project yang sedang/akan dijalankan, aku nggak berhenti terkagum-kagum. Ini lho, orang-orang dan  strategi dibalik akrabnya brand Wardah dan Emina di telinga kita!

Oh iya, aku magang di posisi Market Development, khususnya berada di tim Demand Creation. Dapat dilihat dari namanya, aku terlibat dalam aktivitas-aktivitas promosi yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan pasar. Saat pertama masuk, aku cukup kaget ternyata aku adalah satu-satunya mahasiswa yang magang di posisi ini. Tapi sebagai anak yang nggak mau nggak punya temen, aku berkenalan dengan Amira, anak intern Market Development jugaaa! Meskipun beda tim dan memiliki project yang super beda, aku dan Amira akrab banget dan selalu bertukar cerita tiap hari. Hihi, luv u Mir! Sepanjang perjalanan magang, aku juga mulai berkenalan dengan anak-anak lain yang jobdesc nya jauuh lebih berbeda. Asyik banget bisa ngobrol-ngobrol, but i need to make more friend tho :p

Terus, magangnya ngapain aja, Fa?

Magang di Paragon Internship Program sendiri udah punya kurikulum, yang menurutku sangat menguntungkan pemagang banget! Peserta internship akan mendapatkan project, kelas, serta mentor. Here’s the overview based on my experience:

Pertama, kita bakal diajak langsung terjun ke project-project yang dilakukan kakak-kakak Paragonian (masih dalam porsi anak magang tentunya), jadi anti magang fotokopi dan bikinin teh hihi. Project yang telah aku kerjakan adalah community marketing, mulai dari mengeksplor, melakukan approach, hingga mengeksekusi. Eksekusi dari project ini adalah event kolaborasi dengan komunitas. Yups, berasa jadi EO atau anak kepanitiaan! Bedanya, kali ini aku kerjakan sendiri (dengan dampingan kakak-kakak mentor juga tentunya), serta ada perspektif-perspektif bisnis yang harus aku pahami. Meskipun sudah cukup akrab melakukannya selama di organisasi atau magang sebelumnya, jujur aku tetep ngerasa overwhelming. Terlebih, terkadang masih ada beberapa kesalahan yang aku lakukan. Tapi, dari situ aku sadar bahwa aku terus belajar. Apa yang harus aku lakukan kalau mengalami ini, bagaimana cara mengatasinya? Overall, aku merasa belajar banyak banget selama dua bulan ini, dan tentunya aku berharap bisa lebih baik di project-project selanjutnya!

Kedua, kita juga mendapatkan jadwal kelas untuk meningkatkan soft skills dan hard skills (ini salah satu yang aku tunggu-tunggu karena beda jauh banget sama kelas di kuliah!). Aku mendapat ilmu tak hanya yang berhubungan dengan divisiku, namun juga dari divisi teman-teman yang lain. Selain belajar hal baru, salah satu hal yang paling keren di sesi kelas ini menurutku adalah kentalnya kultur perusahaan. Sesi kelas ini selalu diawali dengan sesi doa menurut kepercayaan masing-masing, serta ada pretest dan post test yang memastikan kalau kita benar-benar mempelajari sesuatu dari sesi kelas. Dari kelas ini aku juga belajar bagaimana Paragon sebesar ini, betapa Paragon selalu mengutamakan manusia: para customer dan juga pekerjanya. Dan aku juga makin tertanam tentang hal yang paling penting di Paragon (bahkan sampai ada di nama perusahaannya) yaitu tentang inovasi! Ih, jujur menginspirasi banget! (Alias makin pengen bisa kerja di sini jugaaa hihi)

Dan terakhir yang nggak kalah penting, kita didampingi mentor yang merupakan praktisi dan mau meluangkan waktu untuk diskusi bareng kita. Sesi bersama mentor ini selalu menjadi sarana evaluasi diri buatku, selain juga bisa bebas tanya-tanya dan ngobrol tentang hal yang masih membuatku penasaran tentang cara kerja perusahaan. Thank youuu kakak-kakak yang super baik! <3

Another fun experience i got for the last two months: AKU BISA MAIN KE KANTOR PARAGON <3! Masih di masa pandemi, kebetulan pekerjaanku masih dapat dilakukan melalui work from home penuh. Meskipun kakak-kakak mentor berada di Jakarta dan aku beberapa kali di assign untuk mengerjakan project bersama Kakak-kakak dari kota lain, aku melakukan semua pekerjaan dari rumahku di Kediri. Namun awal Oktober lalu, bertepatan dengan Mamiku yang minta ditemani mudik ke Jakarta, aku berkesempatan buat main ke Head Office Paragon aaaa! Selama di sana, aku tetap mengerjakan project dan mengikuti kelas sesuai jadwal hari tersebut, namun aku juga berkesempatan buat jalan-jalan dan bertemu langsung dengan Kakak mentor! Dan selama di sana, aku nempel terus sama Amira yang kebetulan memang hybrid WFO di Jakarta. Sebagai anak yang belum pernah ngantor, (TW: norak HAHA) kantornya tuh gede banget! Ada beberapa kompleks kantor untuk masing-masing direktorat, dan bahkan ada kolam renang, gym, sama co-working space di kantor yang aku singgahi. Kata aku, keren dan kekinian banget si! Sayang sekali cuma bisa main selama satu hari di sana huhu, semoga kapan-kapan bisa main lagi deh!

Yups, itu dia pengalaman singkatku setelah dua bulan magang di Paragon. Kesimpulanku adalah, aku belajar banyaaakkk banget! Terutama sebagai anak yang masih kurang pengalaman, aku berharap pengalamanku di sini bisa membuatku jauh lebih bisa menghadapi masalah dan lebih ‘tahan banting’ hihi. Masih banyak hal yang masih aku pelajari, dan masih banyak kegagalan yang harus aku hadapi. Well, i’m still halfway there! See u soon when i wrote the next part about my internship experience! <3

Wait, ngapain sih magang? Ifa masih semester 5 kan?

Kalau misalnya ditanya sih, alasan utamaku: takut gabut! Sejak kuliah online, aku sering banget ngerasa bingung mau ngapain (sampai akhirnya aku nonton BTS dan painting setiap hari xixixi). Kuliah online aja udah bosen, apalagi liburan online coba? Selama tiga kali liburan semester, aku nggak pernah “nganggur” karena selalu ikut kepanitiaan yang bikin waktu liburan habis. Pas Jobhun buka pendaftaran magang, aku langsung cus banget tuh daftar! Salah satu kesempatan buat nggak gabut!

Tapi selain alasan klasik kayak gitu, aku ngerasa masih punya banyak banget kekurangan. Kalau ditanya pengen jadi apa, aku selalu jawab pengen jadi PR. Di kuliah, aku juga ambil banyak mata kuliah yang mempersiapkan aku jadi PR. Tapi sebenernya, kerja jadi PR itu gimana sih? Apa kerja jadi PR tuh sama kayak di organisasi atau kepanitiaan? Atau aku harus bikin press conference dan menjalin media relations kayak yang diajarin di kuliah? Karena aku masih clueless, aku pengen banget bisa ngerasain rasanya jadi PR beneran. Caranya? Ya mulai cari pengalaman!

Alasan penting lain yang harus aku highlight: CARI “TITLE” hehe. Aku udah tau nih sekarang kalau aku pengen jadi PR, tapi sebenernya pengalamanku di kepanitiaan yang berhubungan sama PR tuh masih dikit banget! Dan menurutku, pengalaman magang bakal lebih besar untuk “dilirik” sama calon recruiterku nanti (AAMIIN!). Jadi mumpung masih semester muda (semester 4 menuju 5 masih bisa dipanggil muda, kan?), aku pengen banget nyari “title” sebanyak-banyaknya biar bisa branding diri dengan asyik nanti pas nyari kerja. Uhuy!

Jadi setelah punya alasan yang oke, aku langsung daftar deh! Pas itu, di pendaftaran aku harus menjawab beberapa pertanyaan tentang diriku, plus mencantumkan CV dan portofolio. Setelah mengisi form, aku dapet informasi buat ikut interview! Pas interview, seluruh pendaftar dari divisi PR dikumpulkan di satu room Zoom, dan jumlah pendaftarnya ternyata hampir 50 orang dong! Di satu divisi! Aku langsung panik banget, ngerasa udah pesimis banget sih. Tapi dengan lihat banyaknya orang yang daftar, aku ngerasa satu-satunya kesempatanku buat stand out adalah dengan ngajuin untuk interview duluan (biar nggak insecure kalau yang lain jauh lebih bagus, haha!). Pas itu, akhirnya aku dapat kesempatan interview urutan ketiga setelah “ngajuin diri”.

Tapi guess what? Ternyata dua orang sebelumku juga keren banget! Aku udah nyiapin beberapa kalimat yang bakal aku “jual” pas interview, dan ternyata semuanya udah disebut sama dua peserta sebelumnya :( Udah ngerasa zonk banget, tapi akhirnya.. yaudah deh aku tetep berusaha semampuku hihi. Karena aku juga dapet kesempatan buat dengerin para peserta setelahku juga, udah deh makin insecure banget pokoknya.

Tapi, meskipun udah ketebak dari baca judulnya, aku bakal tulis lagi: AKU KETERIMA!!! Menariknya, aku juga ketemu nih sama orang-orang yang aku “tandain” pas lagi interview: ada Kak Kalisha, Kak Talula, Kak Tivanny, dan Kak Salsha. Yes, aku anak semester 4 sendiri di antara kakak-kakak yang udah semester 6! Seneng banget, tapi juga masih insekyur abis. Tapi seneng! 

Akhirnya periode magangku dimulai nih dari 15 Juni 2020! Meskipun anak magang, kami dikasih kesempatan buat ngerjain pekerjaan PR beneran (bukan cuma bikinin kopi kayak di film-film)! Kalau misalnya kurangkum, pekerjaannya sekitar menjalin partnership dan juga bikin event. Di awal periode magang, kami sebagai Intern PR diminta untuk mengajukan ide-ide untuk divisi PR. Dan ide itu bareng-bareng kita eksekusi selama magang! Mulai dari brainstorming konsep ide, menghubungi calon partner, sampai eksekusi di hari-H! Oh iya, kita bekerja dalam tim nih jadi nggak perlu takut kalau belum ngerti apa-apa (KAYAK AKU!!).

Terus, apa aja tuh outputnya dari magang tiga bulan? Selama tiga bulan magang, tim intern PR berhasil mengeksekusi: 4 Jobhun Talks (talkshow virtual), 5 Jobhun Speak (podcast), dan 2 Content Partnership. Selain itu, kita juga bikin newsletter dan press release tiap bulannya!

Kebetulan banget, hari ini adalah hari terakhir kita magang, huhu. Setelah tiga bulan, kalau bisa kusimpulkan: I LEARN A LOT! Bener-bener banyak banget! Aku jadi bisa belajar bikin event dari 0, terus juga gimana cara ngehubungin partner yang baik, ngurusin persuratan, bahkan bikin podcast dan jadi MC juga!! Aku ngerasa harus minta maaf banget sama kakak-kakak karena banyak banget hal yang nggak aku tahu sebelumnya tentang kerja sebagai PR, tapi tetep aku nggak mau memungkiri kalau aku belajar banyak banget! Aku merasa beruntung banget dapet kesempatan buat ngerasa “clueless” pas aku masih semester 5, better lah dari pada aku keliatan nggak tau apa-apa pas udah mulai kerja profesional nantinya. Terlebih, di Jobhun ini suasananya kekeluargaan banget! Jadi meskipun sebenernya aku SUNGKAN BANGETTT karena nggak ngerti apa-apa, aku bener-bener ngerasa diajarin dan “dituntun” buat jadi lebih baik. PELUK CIUM BUAT KAKAK-KAKAK JOBHUN DAN TIM PR INTERN YANG SUDAH MAU MENERIMAKU <3333

Pengalaman terbesarku selama jadi intern tuh menurutku pas aku berkesempatan jadi host podcast Jobhun Speak vol 8! Kebetulan, aku in charge dari awal, sampai akhirnya jadi host juga. Kalau kalian mau coba dengerin aku ngobrol bareng Mas Arga tentang pentingnya volunteering untuk berkarir, boleh banget langsung ke Spotify dan search: Jobhun Speak!

Selain itu, aku juga seneng banget karena aku menang lomba 17an dong! Jadi, hampir setiap minggu, intern dari seluruh divisi tuh ada meeting buat evaluasi. Tapi pas 17-an kemarin, tim HR bikin game nih buat semua intern! Kebetulan kita main gartic, dan aku menang dan dapet gopay! PADAHAL AKU BELOM PERNAH MAIN GARTIC SEBELUMNYA IH TELAT BGT?!!!

Makasih banget buat Kak Cynthia, CEO Jobhun yang baik banget sama temen-temen intern. Kak Nab, PR Jobhun yang yaampun udah kayak kakak sendirii! Buat tim PR Intern jugaaa huhu sayang banget, makasih udah nerima aku jadi adek! Seneng banget bisa belajar bareng sama kakak-kakak semuaa, sayang deh karena virtual internship jadi kita belum pernah ketemu :( Tapi karena sesering itu call, jadi sampai hafal suaranya juga hehe. Semoga bisa ketemu kapan-kapan!

Overall, aku merasa ekpektasiku sebelum jadi intern PR di Jobhun tuh kejawab semua. Seneng banget banget banget bisa dapet kesempatan buat magang di Jobhun, out of semua pendaftar yang mungkin jauuuh lebih keren di aku. Terima kasih banget Jobhun udah menjadi wadahku belajar, dan akan ku highlight lagi: AKU BELAJAR BANYAK BANGET. Sebanyak itu, mungkin karena pengalamanku selama ini kurang ya :( But i’m looking for another experience habis ini, semoga kelak bisa ngurangin insekyurku hihi!

Aku nggak tau bahasan ini masih relatable atau nggak, karena banyak pihak sudah kembali ke kehidupan “normal”. Tapi sebagai mahasiswa yang biasanya kuliah online plus sekarang lagi liburan, jujur aku semakin bingung mau ngapain di rumah. Rutinitas baru yang kutulis tadi tentu kurang untuk menutupi waktu 24/7 di rumah selama beberapa bulan. Well, mungkin di titik itu aku mulai pengen buat menambah rutinitas baru: belajar :-D

Selain rutinitas-rutinitas yang bisa banget jadi bahan instastory, webinar dan kelas online juga menurutku jadi tren sejak pandemi. Menurutku ini ngebuktiin banget kalau sebenernya kita nggak harus selalu bertatap muka buat menuntut ilmu kok! Bahkan it’s very possible kalau mungkin di jaman keponakan kita, atau anak kita (eh kejauhan) mereka bener-bener bakal full sekolah di rumah meskipun corona udah ketemu vaksinnya. Teknologi udah berkembang banget!

Kebetulan, Agustus lalu aku dapet kesempatan buat ikut kelas Copywriting dari Jobhun Academy Online Learning. By the way, Jobhun ini adalah start up yang berfokus di bidang pengembangan karier gitu, aku udah follow akunnya dari lama soalnya banyak banget konten yang (hopefully) bikin aku nggak clueless pas waktunya nyari kerja nanti. Nah, Jobhun ini punya program Jobhun Academy buat kamu yang pengen menambah skill di bidang tertentu gitu. Pilihan kelasnya ada banyak banget, mulai dari content writing, digital marketing, ui/ux design, dan masih banyak lagi! Pilihan kelasnya tuh kekinian banget dan lagi banyak dibutuhin sekarang. Beda sama webinar biasanya, Jobhun Academy ini punya kurikulum dan dilaksanain selama 8 pertemuan. 

Dan yes, dari sekian pilihan, aku milih kelas copywriting! I’ve been writing for years and yearsss (yaelah lebay), dan aku merasa aku harusnya bisa mengupgrade hobi menulisku menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, misalnya kerja jadi copywriter hehe. Kelas Copywriting dari Jobhun Academy ini dipandu sama Kak Maulana Fadhilah, senior Copywriter di Tokopedia. Yes, mentornya nggak kaleng-kaleng, langsung dari praktisi! Nah, aku sempet sharing di Instastory beberapa kali dan banyak nih yang penasaran sama reviewnya. Karena kelasnya udah selesai, here we go!

First impressionku buat kelas ini adalah: kelasnya beginner friendly banget! Kalau kamu pemula, pasti tetep bisa ngikutin dan banyak pengetahuan baru yang didapat! Buatku yang udah cukup sering nulis, aku ngerasa kelas ini memberiku banyak teknik baru yang bisa aku aplikasikan. Kalau biasanya aku menulis menunggu ide, tentu kalau di dunia kerja nggak bisa gitu kan? Dan yes, menulis copy pun ada tekniknya yang bikin kita bisa terus produktif. 

Hal lain yang mau aku garis bawahi dari kelas ini adalah: insightful! Banget! Nggak cuma teori dan tips, tapi kita juga banyak banget dikasih contoh praktek di dunia kerja. Mulai dari pengalaman mentor sendiri, sampai contoh-contoh copywriting yang sukses di pasaran. Selain itu, kita juga bebas bertanya selama kelas, ini juga makin nambah insight! Buatku pribadi, kesempatan kayak gini jangan disia-siain deh, kapan lagi dapet kesempatan buat bertanya langsung ke profesional? Insight ini menurutku yang paling menarik deh dari kelas ini, soalnya aku dapet banyak pandangan baru yang nggak aku dapetin di bangku kuliah (kebetulan aku juga mengambil mata kuliah yang relate dengan copywriting).

Nah selain itu, yang keren dari kelas ini juga karena memaksa kita buat nulis! Ini cukup challenging buatku sebenernya, karena aku udah cukup lama absen nulis. Apalagi beberapa tahun terakhir aku udah nggak nyentuh nulis “kreatif” gitu. Di kelas ini, hampir tiap minggu kita dikasih tugas yang relate dengan materi. Tugasnya harus dikerjakan? Ofcourse it’s up to you, tapi kalau menurutku ini kesempatan bagus (lagi) karena kapan lagi kamu dipaksa nulis? Setelah ngerjain tugas, di pertemuan berikutnya kita bakal presentasiin tugas kita di kelas dan dapet feedback langsung dari mentor. Sayang banget kalau nggak kerjain deh :(

Overall, aku puas banget selama ikut kelas ini. Kelas ini tuh cocok banget buat orang kayak aku yang kurang suka randomly nyari tips di internet, soalnya kelas ini udah ada kurikullumnya! Dan tentunya, aku juga memanfaatkan banget buat dengerin dan catet hal-hal yang penting selama kelas. Kalau kamu penasaran lebih lanjut tentang layanan apa aja yang ditawarin di Jobhun Academy, bisa banget langsung mampir ke Instagram @jobhun yaa! Atau kalau ada hal yang bikin kamu penasaran, bisa banget tanya ke aku juga! ;)