So, What I'm Gonna Do Next?

8:47 PM


Selama SD-SMP-SMA, aku adalah anak yang mengikuti arus. Cuma anak biasa yang nggak mencolok dimana-mana. Kalau pun ada yang kenal aku, itu karena aku berisik dan punya hobi SKSD yang nggak ketulungan. Sisanya? Biasa banget. Nggak banyak neko-neko, jadi siswa biasa yang kerjaannya belajar, ngantin, dan bolos. Yang mungkin agak berbeda, aku selalu sayang sama dunia tulis menulis. Sejak SD, Raisya nggak pernah absen dari ekstra kurikuler jurnalistik. Mau belok sejauh apapun, pasti akhirnya akan kembali ke menulis.

Hal berbeda terjadi saat mulai kuliah. Anyway, menurutku kuliah benar-benar banyak mengubah diriku. Banyak masalah dan tuntutan baru yang kudapat dari orang lain. Maybe it’s a sign that i'm getting older, isn’t it?

Sama seperti yang sudah aku sebut seribu kali di tulisan lainnya, di kuliah aku ketemu banyak orang hebat. Aku yang mungkin dulu tanpa perlu susah payah sudah disebut ‘hebat’ di Kediri, di sini nggak ada apa-apanya (wow aku tidak membayangkan bagaimana jadinya kalau aku kuliah di 3 universitas top se-Indonesia). Tapi justru, bertemu orang-orang keren ini membuatku terpacu. Aku juga harus keren.

Anggap aja, ambisiku selama kuliah tiga semester ini terbagi ke beberapa babak.

Pertama, organisasi. Ambisi pertamaku sejak di kuliah, yang membuatku sadar kalau hidup tidak hanya berputar untuk kita. Belum lagi membicarakan soal jaringan dan kepentingan. Sudah, akhirnya aku memilih kalau organisasi bukan ladangku untuk ‘berkarier’. Bukan kemampuanku. But as a die-hard-extrovert, aku tetap berorganisasi. Cuma yang ringan-ringan dan nggak banyak kegiatan, di UKM dan di organisasi daerah.

Kedua, physically-pretty wanna be. Di masa kuliah, aku mencapai puncak insecurity. Selalu merasa jelek, gendut, nggak pantes dilihat orang lain. Aku udah mulai belajar make up, tapi rasanya semua nggak cukup. Dalam ambisi yang ini, I beat ‘em! Sampai sekarang, aku memang masih jadi orang paling insekyur sedunia, tapi seenggaknya aku bisa membuktikan dengan jadi make up brand ambassador, punya signature make up & fashion style, dan having my own definition of pretty!

Ketiga, punya prestasi! Aku tahu aku nggak terlalu mencolok di akademik, bukan anak rajin sama sekali. Hal ini kemudian membawaku untuk tertarik mencoba ikut lomba. Nggak banyak yang aku coba, soalnya aku anak yang gampang nyerah. Tapi di salah satu lomba yang udah aku ‘tembak’ dari SMA, aku bisa menang! Wow! Pencapaian terbesar seumur hidupku.

Ketiga ambisi tersebut sebenernya nunjukin kalau aku adalah anak yang sangat attention-oriented. Semua ambisiku sebenarnya berasal dari keinginanku untuk dilihat orang lain. Yaudah si, aku sadar kok :p

Perubahan dari anak yang ngikut arus, jadi anak yang punya ambisi banget sekarang membuatku bingung. It’s almost 2020 and everyone have their own plans-to-do. Ketika mereka membagikan ambisinya, justru membuatku berpikir. What I’m gonna do next? Aku merasa ambisi-ambisi besarku sudah terjawab selama 2019. Dan masalahnya, di 2020 aku belum punya rencana apa pun selain berkontribusi di 2 organisasi yang aku jalankan saat ini. Aku juga sudah lepas jabatan dari beberpaa kesibukan yang menyita waktuku selama ini. Haduh, nggak siap jadi orang nggak ada kerjaan!

Sebenarnya, aku punya bayangan untuk meningkatkan pencapaian di bidang akademik. Tapi apa? Kayaknya, aku terlalu stuck pada pikiran bahwa kemampuanku cuma segini. Mungkin itu yang harus kulakukan tahun depan: mengubah mindset kalau aku masih bisa berkembang.

Aku selalu salut dengan orang yang punya banyak ambisi. Nggak pernah merasa cukup, selalu mendaftar ke semua bidang yang ia tertarik tanpa takut gagal atau tidak mampu. Aku punya teman yang merasa nggak mampu, tapi justru itu membuatnya tertarik untuk terus belajar sampai mampu. Aku belum sampai ke tahap yang sekeren itu. Mungkin di 2020, aku bisa sekeren itu. Kalau bahasanya anak facebook jaman aku kelas 2 SD, chayyooo!

Dari kebanyakan mikir tentang apa yang bakal aku lakukan di 2020, kuputuskan kalau aku akan mencoba: self improvement. Terdengar sangat visioner dan luas. Tapi yah, mungkin karena aku memang kurang tahu secara detil apa saja yang harus kukembangkan. Oh iya, aku ingin belajar Bahasa Inggris lagi! Lebih produktif nulis, mungkin? Ah kalau ini mah bullshit ku setiap tahun haha! Yang pasti, aku ingin menjadi the best version of myself! Yuk berjuang!

You Might Also Like

0 komentar