Kini Tak Lagi Seindah Dulu
1:52 PMRasanya baru saja kemarin. Awalnya aku dan kamu sekedar bertegur sapa. Lambat laun, ramah tamah itu berganti menjadi seuntai senyum malu-malu tiap kali bertemu.
Rasanya baru saja kemarin. Ketika bisa-bisanya mataku masih melek lebar di pukul sepuluh malam. Ditemani bosan yang teramat sangat tiap menunggu balasan, yang akhirnya diselingi tawa kecil-kecilan saat pesan itu datang. Ketauhilah, aku bukan makhluk nokturnal. Pukul delapan pun aku sudah menguap berkali-kali.
Rasanya baru kemarin, memang.
Tapi sayang, itu dulu.
Semua itu sudah berlalu bagai kedipan mata. Terlalu cepat. Kamu membuatnya seakan tak berarti sama sekali. Tak ada lagi tegur sapa. Tak ada lagi tundukan malu. Yang ada cuma muka yang tak saling menghadap ketika tak sengaja berpapasan. Saling membuang muka.
Lambat laun, kita menemukan kebahagiaan masing-masing. Perlahan pula, mata kita diam-diam saling mencari kabar satu sama lain. Hubungan pun mulai membaik. Kita masih belum bertegur sapa. Belum pula terjaga ketika larut malam cuma karena menanti pesan satu sama lain. Sesungging senyum ketika bertemu, tidak berlebihan, kan?
0 komentar