"Kala bel itu berdentang, cepatlah pulang karena sihir itu akan hilang."

Cinderella, salah satu kisah romansa sepanjang zaman. Seorang yang tertindas oleh ibu tirinya sendiri, kemudian mendapat keajaiban dalam satu malam yang akhirnya mengubah keseluruhan hidupnya. Sosok Pangeran paling sempurna pun ada dalam pelukannya. Klasik memang.

Siapa sangka sepasang sepatu kaca bisa memutar balik hidup seseorang sampai 180 derajat? Apalagi seseorang yang nyaris menjadi figuran. Anak berbaju kumal tak akan pernah bermimpi menikah dengan pangeran kan?

Keberuntungan berada dipihaknya. Ia bertemu Ibu Peri yang bisa mengabulkan permohonannya. Satu malam. Tidak muluk-muluk. Berdansa lah ia dengan bahagia, bagaikan tak ada lagi yang namanya tengah malam.

Pada akhirnya, tengah malam tetap terjadi. Naas, sepatu kacanya tertinggal. Acara kejar mengejar sampai pencarian gadis yang memikat hati Pangeran. Pada akhirnya, Pangeran pun menemukan pujaannya dan mereka hidup bahagia selamanya. Tamat.

"Cinderella tidak pernah meminta seorang pangeran. Dia hanya meminta sebuah malam dan gaun." -Kiera Cass

Harapanmu tak selalu terwujud? Mungkin kamu cuma mau yang instan, tanpa mau menikmati prosesnya.

Jangan tengok masa lalu. Mungkin Cinderella tidak akan menikahi Pangeran jika ia kembali dan mengambil sepatu kacanya yang terjatuh. Life goes on, Princess.

Tapi, kusarankan tidak terlalu terpukau dengan kisah ini. Mengapa?

Meskipun dia Pangeranmu, siapa yang menjamin kalau kamu adalah Putrinya? Bisa jadi ada ribuan kandidat Cinderella, bukan? Menjadi seorang yang mungkin kurang beruntung, bukan berarti otomatis kamu menjadi Cinderella!

Berjuanglah demi menjadi kamu:)