Ini bukan tentang cerita yang telah usai. Kali ini, bukan tentang rindu yang memuai. Bukan tentang omong kosong dan cinta bertepuk sebelah tangan yang membuat air mata berderai. Sekali lagi, ini bukan tentang cerita yang telah usai. Ini cerita yang belum dimulai.

Ini tentang tatap yang menimbulkan tanya. Hei, kamu siapa?:)

Cinta pada pandangan pertama? Ah, tidak. Ini bukan kali pertama. Kita cuma sebatas insan yang tak terlalu mencolok di pergaulan. Hadirmu biasanya tak pernah membuat alisku terangkat ke atas. Hadirku juga pastinya tak kau hiraukan. Namun, yang kali ini berbeda. Semakin sering kamu lewat di hadapanku, semakin sering pula wajahmu terbesit dalam benak. Aku tak akan memberontak dan mengatakan hal munafik. Tak ada alasan yang butuh kusampaikan untuk menjadi pembelaan. Jujur saja, iya, tatapanmu lama-lama memunculkan tanya. Semuanya terjadi terlalu alamiah, seperti sudah diskenariokan saja. Karena itu, pastinya rasa penasaranku yang muncul tiba-tiba ini juga merupakan bagian dari rencana kan?:)

Tapi coba saja kutegaskan lagi. Hadirmu sekarang ini masih sebatas menimbulkan tanya. Penegasan yang kedua, kalimatku tadi hanya berlaku untuk sekarang ini. Tak ada janji yang membuatku harus penasaran seumur hidup. Bisa saja kulupakan dalam sekejap, atau justru menanamkan benih-benih perasaan lain? Ah, aku tidak terlalu memusingkannya. Yang pasti, biarkan saja aku menikmati yang sedang kurasakan sekarang, ya?:)

Hai, kamu yang cuma kutahu sebatas nama! Mulai sekarang, ingatlah aku sebagai pengagum tatapan tajammu itu! Penasaran yang bisa saja menimbulkan perasaan ini, boleh kan kusimpan?:)








Ah, tunggu. Satu lagi pertanyaanku yang terpenting! Kamu.. sudahkah ada yang punya?(: