Tuanku Gugur Sudah

5:34 PM

Tuan, katanya engkau ingin melihat sang pusaka berkibar gagah
Pecah hatiku secara diam-diam, hanya bersisa kepingan kala melihatmu terseret, Tuan
Tuanku terpedaya tanpa daya
Terguling sana-sini mengikuti tangan-tangan jahat yang menggeretmu yang tak lagi bertenaga
Engkau punya kekuatan, Tuan.
Engkau punya kekuasaan
Ku kan selalu mengingat caramu meluluhlantahkan ribuan jiwa, menundukkan dan mengobarkan semangat juang mereka
Kenapa kini kau menyerah?

Rinduku selalu tertuju pada saat-saat melihatmu melantunkan nama Tuhan dalam sujud tanpa suara
Dalam syahdu
Tanpa ragu
Rinduku melihat tatap sayumu yang punya ribuan tanda titik
Seakan tanpa arti, namun diam-diam menggelitik dan menukik mereka yang berseragam rapi
Kini cuma sisa tempat tidur yang sudah tidak kau tiduri lagi
Dan kini ku hanya bisa melihat bayangmu, Tuan
Jiwamu yang terlepas dari raga, masih sempat-sempatnya tersenyum samar
Kini, sudah lebih dari setengah abad, Tuan
Dan aku mencoba menyempatkan mengenangmu
Biarlah bunga yang kutabur diatas nisanmu menjadi saksiku yang menyakiti diri sendiri dengan terus merindumu
Namun, aku tetap mencoba hidup meski tanpamu, Tuan, karena kulihat ribuan raga yang bereinkarnasikan jiwamu

You Might Also Like

0 komentar