Kata Siapa SMA Lebih Seru daripada Kuliah?

8:12 PM


Menjadi anak yang ‘mendahului’ untuk kuliah dibanding teman-temanku yang masih berkisar antara kelas 11 dan 12 SMA tentu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan seperti, “gimana rasanya kuliah?”, “lebih enak kuliah atau SMA sih?” dan sebagainya. Mari, aku coba bahas di sini. 



By the way, tanggal 7 Oktober yang lalu aku pernah bikin voting tentang “SMA vs Kuliah” di instastories pribadiku. Dari 99 orang yang mengikuti voting ini, 79% memilih SMA. Jadi, hanya ada 21% yang memilih kuliah dibanding SMA. Dan kalau mau ditelaah lagi, hampir semua anak yang memilih kuliah ya anak-anak yang sudah menjalani perkuliahan. Sedangkan di pilihan SMA, pemilihnya lengkap nih mulai dari anak kuliah, SMA, sampai SMP pun ada. Hayo, bingung nggak? Hehe, intermezzo sedikit aja ya :p



Jadi, to the point aja nih, Fa. Ifa lebih suka SMA atau kuliah?

Kalau menurutku, sebenarnya dua pilihan ini adalah hal yang sangat berbeda dan nggak bisa dibandingin begitu aja. Tapi kalau disuruh milih, aku bakal milih.. KULIAH! Yups, di mataku sekarang yang baru saja selesai menjalani semester 1, menurutku kuliah lebih asyik daripada SMA!

Alasan yang mendasariku memilih kuliah yaitu karena mata kuliahnya yang spesifik. Dan spesifiknya ini kebetulan banget adalah hal-hal yang aku suka! Ataupun ternyata aku nggak suka, aku tahu banget nih kalau aku lagi berada di bidang yang ingin aku tekuni nantinya. Intinya, semuanya aku banget! Aku nggak suka SMA karena harus mempelajari ekonomi. Apalagi SMP yang harus pinter IPA, dan matematikanya lebih susah daripada matematika wajib di SMA! Duh, bingung parah. Dan kebencian ini pada akhirnya membawa hal-hal buruk lainnya, mulai dari dimarahiin guru karena banyak kesalahan pas ngerjain latihan soal UN IPA, sampai aku yang nggak pernah hadir di kelas pas pelajaran ekonomi. Ya, sebodoh itu di bidang yang aku nggak suka. Dan beruntungnya aku bisa masuk di jurusan ilmu komunikasi, yang ‘menurut perasaanku’ sesuai sama bakat dan minatku, jadi aku enjoy menjalaninya!

Nah, sudah dapat poin yang mau aku sampaikan? Intinya, kuliah pasti menyenangkan kalau kalian berada di jurusan yang tepat. Dengan alasan sesederhana ini, kita pasti bakal super termotivasi untuk mengerakan tugas yang menumpuk. Oh iya, fyi nih tugas kuliah itu kebanyakan bikin makalah! Jadi udah nggak ada tuh, disuruh ngerjain buku paket atau LKS. Susah? Iya! Apalagi harus mikir sendiri, pakai sitasi, dan jumlah minimal kata yang kadang nggak rasional. Tapi ya kembali ke motivasi kalian, kalau tugas-tugas yang menguras ini masih di bidang yang kalian suka dan berhubungan dengan masa depan yang kalian inginkan, ya pasti nggak seberat itu deh! Terpaksa juga lama-lama terbiasa, kok!

Udah bahas enak-enaknya, tapi kenapa ada 78 orang yang percaya kalau SMA itu lebih asyik?

Sebenarnya pernyataan ini juga nggak bisa disangkal juga sih. Seperti yang sudah melekat di masyarakat, masa SMA itu masa paling indah. Nggak salah! Yang membuatku nggak sepenuhnya memihak kuliah yaitu karena pertemanan di SMA yang nggak ada tandingannya! Yups, hubungan antar manusia di kuliah ini menurutku sebatas profesionalitas, atau perasaan senasib sepenanggungan sebagai sesama perantau dan pengejar nilai. Masih ada peluk-pelukan, ngafe bareng, atau bantu membantu ketika ada yang kesusahan, kok. Cuman gimana ya, kalau dibandingin kubu saat di SMA atau kuliah, fix beda banget! Dan well, mungkin kebanyakan dari kita jarang banget kan denger orang tua kita ketemuan sama temen kuliah? Kebanyakan ya reuni SMA atau SMP. Ya, bisa dibayangin, kan?

Jadi kalau di kuliah, harus siap individualis! Karena kalau kamu nggak gerak sendiri, ya nggak akan ada tuh yang nyuruh kamu gerak seperti guru atau ketua kelas. Tapi sifat ini menurutku juga ada positifnya nih, misalnya kita bisa jadi lebih bebas mengeksplorasi apa yang kita suka di kuliah! Misalnya nih, aku dulu pengen banget mencoba ikut lomba, namun ternyata yang bisa ikut hanya mereka-mereka yang dipilih guru. Di kuliah, nggak ada nih yang nyuruh atau ngelarang kamu ikut lomba! Bebas, yang penting persentase kehadiran tetap 75% dan kamu tetap harus mengikuti ujian untuk menyelesaikan mata kuliah. Yups, satu lagi hal di kuliah yang punya sisi positif dan negatif!

Oh iya, masih membahas soal teman seangkatan di kuliah nih, waduh nggak bisa banget disamain sama SMA! Saat SMA, kebanyakan kita itu seragam, iya nggak? Misalnya kamu pintarnya di taraf A, ya kebanyakan temanmu berada di taraf kepintaran yang sama. Rumahnya juga dari deket-deket situ aja, paling-paling beda kecamatan. Di SMA kita terbiasa berada di sekitar orang-orang yang latar belakangnya nggak beda jauh sama kita. Kalau di kuliah? Waduh, beda parah! Dari segi tempat tinggal aja, dari seluruh Indonesia! Masing-masing membawa budaya yang berbeda juga tentunya. Misalnya di Universitas Airlangga, mayoritas memang anak Jawa Timur sih. Tapi, Jawa Timur juga luas, nggak sama! Misalnya nih, aku sebagai anak Kediri biasa menyebut kata “cah” untuk memanggil teman-teman, beda dengan anak Surabaya yang terbiasa menyebut “rek”. Pun pula standar “mengumpat” yang berbeda. Dan meskipun tidak mendominasi, tapi mahasiswa di ilkom unair ini juga banyak kok dari luar Jawa Timur! Ada yang dari Pekanbaru, Jakarta, Bontang, Bali, sampai Palu! Bakal sharing logat juga tentunya!

Eits, itu baru soal perbedaan budaya! Ada lagi nih yang paling spesial dari teman-teman kuliah, terutama untuk yang berkesempatan masuk di jurusan dan universitas yang favorit! Dengan berada di tempat yang keketatannya tinggi, otomatis kalian bakal punya teman yang pintar-pintar! Jadi, kalau kalian ngerasa paling pintar se-SMA dulu, kalian bakal ketemu sama ORANG-ORANG PALING PINTAR DARI BERBAGAI SMA DI SELURUH INDONESIA! Kita bakal ketemu banyak banget orang yang intelektualnya tinggi dan berwawasan luas! Dari mulai pengamat politik, sampai pejuang feminisme. Di kuliah ini, aku bertemu seseorang yang dengan semangatnya menerapkan gaya hidup ‘zero waste’. Temanku ini selalu membawa peralatan makan ke mana-mana, mulai dari yang umum seperti botol minum sampai stainless straw! Nggak cuma-cuma, dia juga rajin mengingatkan teman-teman sekitar untuk memulai mengurangi ‘nyampah’ yang tidak bisa didaur ulang. Efeknya? Mulai malu sendiri deh kalau beli jus tapi pakai sedotan, juga jadi menyesal pas lihat tumpukan plastik swalayan di kamar kos. Sesuatu yang masih susah ditemukan di SMA, kan? Sae, kamu keren!

Jadi kalau mau membahas pertanyaan “kuliah atau SMA” aku akan tetap menjawab kuliah! Hal ini terutama karena aku bisa mempelajari sesuatu yang aku suka secara spesifik. Tapi perlu diingat, hal ini hanya berlaku untuk yang nggak salah jurusan ya (ingin membahas ini lebih lanjut, tapi mungkin di lain kesempatan). Selain itu, kuliah benar-benar membuka sudut pandang! Nggak cuma dari dosen, tapi juga dari teman-teman yang punya latar belakang dan perspektif yang berbeda! Tapi nggak mau bohong juga sih, kalau pertemanan dan kisah kasih di SMA itu tiada dua, hehe. Sekian, terima kasih sudah membaca!

You Might Also Like

2 komentar