Hai, Aku Membawa Kabar Bahagia
12:07 AM
“Raisya, kamu nggak pernah
ditolak sebelumnya, ya?”
Aku ingat betul, begitu tanggapan kakak tingkatku. Singkat sih,
apalagi jika dibandingkan dengan ceritaku sebelumnya tentang aku yang tidak
lolos beberapa open recruitment dalam
kurun waktu singkat. Iya, beruntun dan tertolak semua! Sedih banget sih saat
itu, apalagi karena yang menolakku ini adalah sesuatu yang sangat kuimpikan—
sudah kutunggu dari awal masuk kuliah dan bahkan sudah kuatur jadwalku sebulan
ke depan untuk mereka. Tapi ya... ternyata namaku tidak ada di pengumumannya.
Forumku saat itu sedang hangat-hangatnya, namanya juga closing party. Tapi ujaran kakak
tingkatku tadi membuatku berpikir. Kayak... iya juga ya?
Kalau diingat, sejak kecil aku selalu mendapatkan yang aku
mau. Membanggakan orang-orang di sekitarku, sering banget. Saat sesekali gagal,
selalu ada pengganti kesedihanku itu, dan seringnya lebih baik daripada yang
kuinginkan!
Okelah, sebut saja aku anaknya jago kandang—melihat ternyata
saat kuliah dan bertemu banyak orang yang jauuuh lebih keren di akademis maupun
non akademis. Dulu, aku tidak merasa butuh effort
tinggi untuk menggapai yang aku inginkan. Yep, mungkin karena itu aku jadi agak
menyepelekan, dan ternyata salah besar!
Kuliah membuatku bisa melihat banyak orang hebat, bahkan
temanku sendiri! Dan lambat laun aku sadar, tidak semuanya sudah jenius dari
lahir. Banyak juga yang harus berjuang keras, bahkan sekarang masih tertatih di
balik wajah kuat yang ia tampilkan di depan umum. Ada yang harus kalah dua kali
sebelum akhirnya menang di tahun ketiga. Karena aku sekalinya ikut suatu
kegiatan sering kali langsung berhasil, memang belum paham. Tapi iya, karena gagal jadi berefleksi, kan? Saat aku
memenangkan sesuatu, di situ aku mematahkan kesempatan orang lain. Aku
menganggap kemenangan adalah sebuah hal yang biasa, tapi banyak orang yang lebih
terbiasa dengan kegagalan. Ini bukan hanya kata-kata motivasi semata, tapi
memang menang dan kalah sebiasa itu!
Kalau sudah tahu begitu, seenggaknya jadi lebih mau ikhtiar kan? Memaksimalkan setiap step ketika mengikuti sesuatu, sampai
doa yang nggak boleh putus—mamiku selalu membuatku percaya kalau doa memang
ajaib! Kalau gagal pun, berarti itu jatah bahagianya orang lain. Semua orang
berhak merasakan euforianya, kita nggak boleh mau menang sendiri! Tapi dari
kalimat barusan, berarti kita tetap punya jatah untuk berhasil, kok :p
Jadi setelah kegalauanku karena ketolak sana-sini, aku nggak
mau menyerah dan berhenti daftar-daftar dong!
Kalau kalian followers
instagramku, mungkin sudah lihat videoku buat Emina Girl Gang Ambassador kan? Finally, IT’S A YES!!!!! Dulu hampir
nggak mau daftar karena yang ikut se-Indonesia itu udah 1.500, padahal masih
jauh dari deadlinenya (pas penutupan akhirnya
yang daftar lebih dari 2.000)! Apalagi cakep-cakep banget yang daftar, huhu.
Dengan modal foto pakai pashmina abu yang nerawang dan ciput yang mencle, aku daftar aja deh!
Lolos ke tahap dua, mulai takut banget kalau udah upload video dan didukung banyak temenku
tapi ternyata gagal, huft. Dapat kesempatan lanjut lagi, sebenarnya mulai
percaya diri karena tahap ketiganya itu interview
dan aku pernah lolos interview di kantor ini juga. Tapi pas sampai di sana,
nggak jadi percaya diri karena yang lagi ngantri interview itu CUANTIK-CANTIK REKK! Aku dandan sih, tapi tetep buluk
banget kalau dibandingin mereka yang cantik dari sananya. Namanya ambassador, pasti penampilan dilirik
banget kan? Kegelisahanku bertambah karena mendengar mbak-mbak yang wawancara
di sebelahku banyak banget pertanyaannya, sementara aku cuma ditanya hal-hal
dasar. Pas pulang, udah nggak mau berharap lagi. Kapok deh.
Tapi ternyata, aku menjadi salah satu dari 15 orang yang
dihubungi buat jadi EGGA Batch 3! Seneng banget dong, karena ini salah satu wishlistku yang gagal (dulu pernah
daftar buat Wardah). Alhamdulillah, coba deh kalau dulu aku merasa minder dan
nggak jadi daftar?
Setidaknya, pengalaman jatuh-bangunku tadi jadi berguna
banget! Hal ini membuatku menanamkan pikiran: ikut lomba/oprec bukan buat lolos, TAPI BIAR NGGAK NYESEL KARENA NGGAK DAFTAR!
Coba deh kalau nggak daftar terus lihat temen kita menang, pasti langsung
berandai kan? Kalau masih penasaran, berarti harus nunggu tahun depan buat ikut
lagi. Duh, kelamaan! Seenggaknya saat mengikuti sesuatu, nggak jadi beban, deh!
Tulisan kali ini tidak ditujukan untuk motivasi sih, tapi
yaps, aku berbagi kabar bahagia! Sayang banget belum ada pengumuman officialnya, jadi seadanya dulu nih :p
0 komentar